nyobaan kok ga bisa2 y

CIAMIS, (PRLM).- Naiknya harga ayam yang terjadi belakangan ini, murni disebabkan karena berkurangnya pasokan ayam dari peternak. Di lain pihak, peternak maupun bandar ayam juga tidak mungkin menahan ayam di dalam kandang, karena biaya pemeliharannya akan semakin tinggi.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Ciamis, Wahidin, usai mengikuti penutupan kegiatan Hari Krida Pertanian ke-38, di lapangan Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kab. Ciamis, Rabu (23/6). "Naiknya harga ayam, murni karena kurangnya kiriman dari peternak. Keondisi itu terkait dengan berkurangnya suplai DOC dari perusahaan bibit ayam," tuturnya.

Untuk mengatisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, kata dia, sudah waktunya di Kabupaten Ciamis memiliki perusahaan yang khusus memproduksi bibit ayam. Saat ini, di Ciamis hanya ada satu pengusaha yang memproduksi bibit ayam. Hanya saja hasil produksinya, dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut. "Sudah waktunya Ciamis memiliki breeding farm sendiri, sehingga tidak tergantung pasokan DOC dari daerah lain," tuturnya.

Dia mengungkapkan, pada bulan Januari 2010 harga ayam anjlok. Akibatnya petani banyak yang rugi dan sebagian menghentikan usahanya. Untuk membantu peternak agar tidak sampai gulung tikar, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 300 juta.

Menurut Wahidin, sampai dengan bulan Maret, sekitar 30 persen kandang ayam kosong. Peternak memilih tidak memasukkan bibit ayam ke dalam kandang karena harga ayam yang masih di bawah biaya produksi. "Pada saat itu harga di kandang hanya Rp 11.000-, padahal untuk mencapai BEP (break event point) atau titik impas Rp 13.000. Agar peternak bisa tetap bertahan pemerintah memberikan subsidi," katanya.
Menurut Wahidin menghadapi bulan puasa, saat ini peternak sudah mulai bangkit dan mempersiapkan kembali mengisi kandang. Hanya saja, kendala yang dihadapi peternak adalah kurangnya pasokan DOC. "Yang terjadi saat ini, bukan hanya kurang pasokan, harga DOC sekarang juga naik mencapai Rp 4500,- per ekor," ungkapnya.

Posted in by Peternakan. No Comments
Leave a Comment